Watak-watak
berbicara
Di
sana itu di dalam panggung idola
Keramaian
kerap mengimpikan rasa itu
Bicara
yang mengata akan berbahagia
Ketenangan
yang didambakan oleh jiwa
Apa
itu ketenangan jika sering ketegangan
Naluri
berlawan dengan sanubari
Watak-watak
berbicara
Mereka
terlihat begitu megah sekali
Keramaian
bertepuk-tepuk tangan gembira
Kemungkaran
dalam pesta keriangan seketika
Tidaklah
ia mengira siapa engkau siapa aku
Bukankah
KITA telah terperap dalam kehampaan
Ketenangan
sebenarnya telah menjadi kedukaan
Watak-watak
berbicara
Fitnah
besar sebenarnya telah pun BERMAHARAJALELA
Ia
di sana kerap kali mengadu domba-domba kebijaksanaan
Para
pendita-pendita keparat KAMU anggap
mereka suci
Kamu
ini sebenarnya seperti Si lembu di cucuk hidungnya
Apakah
akal mu itu di otak mu atau akal mu di buntut
Logika
tidak lagi di terima akan kebenaran
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete