Tuesday, 18 October 2016

Logika tidak lagi di terima akan kebenaran

Watak-watak berbicara
Di sana itu di dalam panggung idola
Keramaian kerap mengimpikan rasa itu
Bicara yang mengata akan berbahagia
Ketenangan yang didambakan oleh jiwa
Apa itu ketenangan jika sering ketegangan
Naluri berlawan dengan sanubari

Watak-watak berbicara
Mereka terlihat begitu megah sekali
Keramaian bertepuk-tepuk tangan gembira
Kemungkaran dalam pesta keriangan seketika
Tidaklah ia mengira siapa engkau siapa aku
Bukankah KITA telah terperap dalam kehampaan
Ketenangan sebenarnya telah menjadi kedukaan

Watak-watak berbicara
Fitnah besar sebenarnya telah pun BERMAHARAJALELA
Ia di sana kerap kali mengadu domba-domba kebijaksanaan
Para pendita-pendita  keparat KAMU anggap mereka suci
Kamu ini sebenarnya seperti Si lembu di cucuk hidungnya
Apakah akal mu itu di otak mu atau akal mu di buntut
Logika tidak lagi di terima akan kebenaran


1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete